Bab
I
Pendahuluan
Latar Belakang
sebuah karya
pertanian Tiongkok kuno yang ditulis pada tahun 544.
Banyaknya nama bahasa Arab
dan Afrika Utara
untuk terong serta kurangnya nama Yunani dan Romawi menunjukkan bahwa pohon ini dibawa masuk ke dunia
Barat melewati kawasan Laut
Tengah oleh bangsa Arab pada awal Abad
Pertengahan. Nama ilmiahnya, Solanum
melongena, berasal dari istilah Arab abad ke-16 untuk sejenis tanaman terung.
Karena terung
merupakan anggota Solanaceae,
buah terung pernah dianggap beracun, sebagaimana buah beberapa varietas leunca
dan kentang. Sementara buah terung dapat dimakan tanpa dampak buruk apa pun
bagi kebanyakan orang, sebagian orang yang lain, memakan buah terung (serupa
dengan memakan buah terkait seperti tomat, kentang, dan merica hijau atau lada) bisa berpengaruh pada kesehatan.
Sebagian buah
terung agak pahit dan mengiritasi perut serta mengakibatkan gastritis. Karena itulah, sebagian sumber, khususnya dari
kalangan kesehatan alami, mengatakan bahwa terung dan genus terkait dapat
mengakibatkan atau memperburuk artritis dengan kentara dan justru itu, harus dijauhi oleh
mereka yang peka terhadapnya.
Bab II
Tinjauan Pustaka
Inkompatibilitas yaitu ketidak cocokan (kromosom/gen) dalam
berpasangan yang menyebabkan gagalnya pembuahan sendiri. Terjadi pada hewan
atau tumbuhan tingkat tinggi maupun tanaman tigkat tinggi. Inkompatibilitas
pada tanaman tingkat tinggi, yaitu untuk mencegah pembuahan sendiri.
Berdasarkan marfologi bunga inkompatibilitas dibagi menjadi:
1. Inkompatibilitas Homomorfik (putik dan benang sari sama panjang)
1. Inkompatibilitas Homomorfik (putik dan benang sari sama panjang)
a) Gametofitik
Terhentinya pertumbuhan tabung tepung sari di dalam putik multi
alel. Interaksi antara tepung sari yang haploid dengan sel-sel putik yang
diploid. Jika alel tepung sari sama dengan alel putik, maka pertumbuhan tabung
serbuk sari terhenti dan sebaliknya.
Pada system gametofit , inkompatibilitas terjadi bila serbuk sari dan kepala putik mempunyai alel yang sama. b) Sporofitik
Pada system gametofit , inkompatibilitas terjadi bila serbuk sari dan kepala putik mempunyai alel yang sama. b) Sporofitik
Dikendalikan oleh alel dominant pada putik. Putik yang mempunyai
alel tersebut maka pollen tidak dapat tumbuh. System safrofit mengandung bentuk
dominansi yaitu S1 yang dominant terhadap seluruh alel lain, S2 juga demikian
kecuali terhadap S1 dan seterusnya. Ada mikrosporogenesis semua serbuk sari,
sifat genotif akan muncul pada fenotif alel dominant pada jaringan jantan
diploid. Misalnya, jantan S1 S2 akan menghasilkan fenotip S1, meskipun disana
dijumpai genotip S2. pada gamet betina tidak dijumpai ekspresi dominant dan
betina berfungsi sama seperti seperti system gametofit. Pada system saprofit,
persilangan gamet betina S1 S2 x jantan S1 S3 adalah tidak cocok inkompatibel
karena adanya efek dominansi pada jantan, bahwa kedua serbuk sari S1 dan S2
mempunyai fenotip S1¬. selama S1¬ besifat inkompatibel terhadap jaringan
tangkai putik S1 S2 maka tidak akan terjadi pembuahan. Persilangan resiprok
juga akan menghasilkan proses yang inkompatibel. (James R.Welsh dan Johanis
P.Mogea, 1991:63)
Inkompatibilitas dapat terjadi baik pada system gemotofit maupun
sporofit. Perbedaan antara system saprofit dan gametofit terletak pada adanya
beberapa alel S yang homozigot.
2. Inkompatibilitas Heteromorfik. Ada dua tipe;
2. Inkompatibilitas Heteromorfik. Ada dua tipe;
a)
Putik pendek dan benang
sari panjang atau disebut pin.
b)
b) Putik panjang dan
benang sari pendek atau disebut thrum . Biji terbentuk jika dua tipe berlainan
disilangkan Biji tidak terbentuk jika dua tipe yang sama disilangkan
c)
Tipe putik pendek dan
benang sari panjang mempunyai alel S yang dominant dan heterozigot (Ss).
d)
Tipe putik panjang dan
benang sari pendek selalu homozigot resesif (ss).
Tumbuhan bunga yang mempunyai bunga dengan pistil dan anter yang menghasilkan ovum maupun polen yang fertil dan viabel tidak selamanya dapat melakukan polinsi sendiri. Seandainya dapat melakukan polinasi tumbuhan tersebut tidak berhasil melakukan fertilisasi. Hal ini disebabkan imkompatibilitas seksual pada tanaman tersebut sehingga polennya tidak dapat membuahi ovum. Inkompatibilitas seksual dibedakan menjadi dua: 1) interspesifik, dan 2) intraspesifik. Inkompatibilitas intra spesifik disebut self-incompatibility (inkompatibilitass sendiri), secaara morfologi ada 2 tipe self-incompatibility yaitu heteromorfi dan homomorfi. Jika inkompatibilitas homorfi ini disebabkan genotip dari gametogenotip disebut gametophyctic self-incompability (GSI), jika disebabkan genotip dari sporofitnya disebut sporofit self-incompability (SSI). Kemajuan teknologi pada saat ini telah menunjukkan keberhasilan dalam usaha menanggulangi masalah inkompatibilitas seksual pada beberapa tumbuhan. (Subag Sistem Informasi BAAKPSI UM, 2005.)
Tumbuhan bunga yang mempunyai bunga dengan pistil dan anter yang menghasilkan ovum maupun polen yang fertil dan viabel tidak selamanya dapat melakukan polinsi sendiri. Seandainya dapat melakukan polinasi tumbuhan tersebut tidak berhasil melakukan fertilisasi. Hal ini disebabkan imkompatibilitas seksual pada tanaman tersebut sehingga polennya tidak dapat membuahi ovum. Inkompatibilitas seksual dibedakan menjadi dua: 1) interspesifik, dan 2) intraspesifik. Inkompatibilitas intra spesifik disebut self-incompatibility (inkompatibilitass sendiri), secaara morfologi ada 2 tipe self-incompatibility yaitu heteromorfi dan homomorfi. Jika inkompatibilitas homorfi ini disebabkan genotip dari gametogenotip disebut gametophyctic self-incompability (GSI), jika disebabkan genotip dari sporofitnya disebut sporofit self-incompability (SSI). Kemajuan teknologi pada saat ini telah menunjukkan keberhasilan dalam usaha menanggulangi masalah inkompatibilitas seksual pada beberapa tumbuhan. (Subag Sistem Informasi BAAKPSI UM, 2005.)
Bab III
Bahan dan Metode
Dalam persilangan
tanaman terung hijau ini, dipilih bunga yang masih kuncup sebagai induk betina.
Sebagai bunga jantan digunakan bunga yang sudah matang atau memiliki serbuksari
matang. Penyilangan dilakukan pada Selasa, 27 November 2012 di Kebun Percobaan
Faperta UR.
Alat-alat yang digunakan; pinset, sebagai alat
untuk mengambil serbuksari dari bunga betina, isolasi transparan sebagai alat
untuk isolasi. Morfologi Bunga
Terung; Bentuknya seperti bintang, Warna bunganya antara putih hingga
ungu, Mahkota yang memiliki lima lobus, Benang sarinya berwarna kuning, Bunga tidak mekar secara
serempak (Protandri, yaitu peristiwa serbuk sari yang matang lebih
dulu dari pada putik. Protagini, yaitu peristiwa putik yang matang lebih dulu
daripada serbuk sari) dan Penyerbukan bunga terung dapat terjadi secara silang
ataupun menyerbuk sendiri.
Teknik persilangan (Hibridisasi
buatan) Terung hijau
1.
Persiapan
Proses ini meliputi :
ü Menyiapkan
peralatan yang dibutuhkan saat melakukan persilangan terung
ü Mengetahui
morfologi terung dan reproduksi terung
ü Pemilihan
tetua betina dan tetua jantan yang ingin disilangkan
2. Pemilihan kuncup bunga
Pemilihan kuncup bunga
dilakukan dengan memilih bunga yang masih kuncup. Ini bertujuan agar bunga yang
akan dijadikan induk betina belum mengalami penyerbukan dengan serbuksari yang
lain.
3.
Kastrasi
Pembersihan/
pembuangan bagian tanaman yang ada disekitar bunga yang akan diemaskulasi dari
kotoran, serangga, kuncup-kuncup bunga yang tidak dipakai, organ tanaman lain
yang menggangu persilangan, serta pembuangan mahkota dan kelopak cabai
4.
Emaskulasi
Yaitu
kegiatan membuang alat kelamin jantan (stamen) pada tetua betina yang akan
disilangkan. Metode emaskulasi yang digunaan pada praktikum persilangan terung
ini adalah Metode Kliping atau Pinset
5.
Pengumpulan serbuk sari
Yaitu
kegiatan mengambil serbuk sari dari tetua jantan yang telah dipilih sebelumnya.
Pada praktikum ini alat yang digunkan untuk mengambil serbuk sari adalah
pinset.
6.
Penyerbukan
Yaitu
meletakkan serbuk sari yang telah diambil dari tetua jantan kekepala putik
tetua betina. Lakukan dengan hati-hati supaya tidak terjadi luka pada kepala
putik, agar tidak terinfeksi penyakit.
7.
Isolasi
Isolasi
adalah kegiatan menutup bunga tetua betina yang telah dilakukan persilangan
dengan menggunakan solatip atau sejenisnya, dengn tujuan gr serbuk sari dari
tanaman yang lain tidak menempel pada putik tetua betina yang disilangkan
8.
Pelabelan
Pelabelan
dilakukan untuk membedakan tanaman mana yang sudah disilangkan.
Bab IV
Hasil dan Pembahasan
Penyilangan
yang dilakukan tidak berhasil, ada banyak factor yang menyebabkan kegagalan
tersebut. Penyebab utama adalah kesalahan dalam pengambilan serbuksari yang
dipakai untuk penyerbukan dengan tetua betina. Selain itu, terjadi pembusukan
pada bunga betina, ini menyebabkan bunga jadi rusak, sehingga mengundang
datangnya hama yang merusak kepala putik.
Ada
dua pasang bunga yang disilangkan, keduanya tidak berhasil melakukan
pembuahan. Kemungkinan Penyebabnya sama,
bunga busuk sehingga pembuahan gagal. Penyilangan dilakukan pada saat musim
hujan, kesalahan saat pengisolasian juga akan mempengruhi keberhasilan. Bagian
bunga betina yang terluka akibat emaskulasi mengkibatkan infeksi, sehingga saat
terkena air akan terjadi pembusukan akibat bakteri pathogen atau hama penyakit.
Pada bunga tanaman
terung mempunyai disrtibusi bunga pada tanaman adalah monocious. kemungkinan
tanaman ini dapat menyerbuk sendiri karena alat kelamin jantan dan alat kelamin
betina terdapat pada satu tanaman itu sendiri. Selain itu didukung oleh ekspresi
bunga yang sempurna. Pada bunga terung terjadi self pollination karena stigma
dan stamen tersembunyi oleh organ bunga sesudah bunga terbuka, sehingga tanaman
lain tidak bisa menyerbuki kepala putiknya. Terjadinya penyerbukan sendiri
disebabkan karena bunga tidak membuka, serbuk sari sudah matang dan jatuh
sebelum bunga terbuka atau mekar, stigma dan stamen tersembunyi oleh organ
bunga sesudah bunga terbuka, dan stigma memanjang melalui tabung stigminal
segera setelah anther terbuka.
Penutup
Kesimpulan
Bunga memiliki organ reproduksi yaitu stamen dan pistil. Selain itu petal pada bunga berfungsi untuk mempercantik bunga. Jenis bunga yaitu bunga sempurna (perfect) yaitu bunga biseksual, stamen dan pistil terletak pada bunga yang sama. Bunga tak sempurna (imperfect) yaitu bunga uniseksual, stamen dan pistil terdapat pada bunga yang berbeda taua terpisah. Bunga lengkap (complete), yang mempunyai keempat organ bunga yaitu sepal, petal, stamen dan pistil.
Bunga memiliki organ reproduksi yaitu stamen dan pistil. Selain itu petal pada bunga berfungsi untuk mempercantik bunga. Jenis bunga yaitu bunga sempurna (perfect) yaitu bunga biseksual, stamen dan pistil terletak pada bunga yang sama. Bunga tak sempurna (imperfect) yaitu bunga uniseksual, stamen dan pistil terdapat pada bunga yang berbeda taua terpisah. Bunga lengkap (complete), yang mempunyai keempat organ bunga yaitu sepal, petal, stamen dan pistil.
Bunga tak lengkap
(incomplete), yang tidak mempunyai satu atau dua organ bunga.
Terjadinya penyerbukan sendiri disebabkan karena bunga tidak membuka, serbuk sari sudah matang dan jatuh sebelum bunga terbuka atau mekar, stigma dan stamen tersembunyi oleh organ bunga sesudah bunga terbuka, dan stigma memanjang melalui tabung stigminal segera setelah anther terbuka.
Terjadinya penyerbukan sendiri disebabkan karena bunga tidak membuka, serbuk sari sudah matang dan jatuh sebelum bunga terbuka atau mekar, stigma dan stamen tersembunyi oleh organ bunga sesudah bunga terbuka, dan stigma memanjang melalui tabung stigminal segera setelah anther terbuka.
Disrtibusi bunga pada
tanaman yaitu monocious dan diocious serta ekspersi bunga yaitu sempurna dan
tidak sempurna menentukan juga apakah bunga tersebut dapat menyerbuk silang
(cros